Friday, May 23, 2014

Turkiye (Travelmoon +1)

Agenda kali ini adalah libur tengah semester yang selama masa reading week tersebut aku dan seorang temanku membulatkan tekad untuk pergi ke Turki dan menjadikan negara tersebut titik temu antara kami yang sedang kuliah di London dengan anak dan istri di Indonesia. 7 bulan adalah waktu yang cukup lama menurutku untuk berpisah dari keluarga, dan itu harus dibayarkan dengan traveling bareng ke negara yang terkenal punya nilai sejarah yang tinggi. Di samping itu, Visa on arrival yang ditawarkan oleh pemerintah Turki menjadi salah satu faktor utama mengapa negara itu yang kami pilih untuk bertemu.

Dengan jadwal kuliah yang sudah aku sesuaikan sebelumnya, dengan mengambil semua kuliah di hari Senin hingga Rabu, aku pun jadi bisa menikmati reading week lebih awal mulai dari hari Kamis sampai dengan 9 hari ke depan. Perlu di manfaatkan dengan baik! :D

Setelah semua tiket (promo) ditangan, akupun pertama harus menyelesaikan masalah yang pasti dialami oleh setiap pelajar, tugas! Sebanyak 3 modul yang aku ambil pada semester musim semi ini yang berarti ada 3 pula tugas yang menanti untuk dikerjakan dan aku tidak ingin kejadian semester musim gugur yang lalu terjadi lagi, all in the last minutes! Jadilah aku mulai mengerjakan essay pertamaku untuk semester musim semi, too early? I bet I am! :)

Tiba saatnya pada hari-H keberangkatan kami melalui London Gatwick North Terminal, aku dan seorang temanku bersiap pagi hari dan berangkat meninggalkan rumah menuju London Bridge Station menuju Gatwick dimana Turkish Airlines yang akan kami tumpangi sudah bersiap. Setelah melalui pemeriksaan, yang ternyata tidak seribet Gatwick South Terminal, kamipun langsung bersiap di bawah papan informasi pintu keberangkatan menunggu nomor pintu menuju ke arah dimana pesawat kami bertengger. Dan tidak berapa lama akhirnya kamipun terbang selama 3 jam 30 menit menuju bandara Ataturk, Istanbul, dimana keluarga kami sudah terlebih dahulu sampai di sana beberapa jam sebelum kami mendarat.

Setelah menyelesaikan urusan visa dan imigrasi, kamipun bergegas keluar untuk menemui keluarga kami dan mencari penjemput yang sudah terlebih dahulu kami booking melalui pihak hotel. And guess what, belakangan kami ketahui ternyata harga 40 euro yang dibebankan hotel kepada kami sangatlah tidak masuk akal! setelah bertanya dengan supir transfer shuttle yang membawa kami dari bandara menuju hotel, harga resmi dari pihak penyedia shuttle adalah 20 euro! Mulai dari sini aku mulai susah percaya dengan apa yang ditawarkan orang-orang di negara ini. Dan terbukti saat menumpang taksi, hal yang sama kembali terulang! Dengan jarak yang sebenarnya tidak terlalu jauh (karena sebelumnya berjalan kaki dari hotel menuju komplek Blue Mosque dan Hagia Sophia), dikarenakan hujan akhirnya kami memutuskan naik taksi hingga akhirnya penipuan pun terjadi. Dengan jarak yang sebenarnya hanya cukup membayar 15 TL (Turkish Lira), kami di keplak di harga 45 TL. Sungguh amazing! Sangat tidak disarankan menggunakan jasa taksi di negara ini, bahkan teman-teman di kampus yang berasal dari negara ini pun tidak merekomendasikan aku untuk menggunakan taksi di Istanbul.

Ataturk Havalimani - Ataturk Airport
Halaman Belakang Masjid - Jumatan
View from roof top at Istanbul
Blue Mosque-outside
Blue Mosque inside
Blue Mosque Dome!
Sungerbob Karepantolon!

Hari-hari pertama di Istanbul tidak banyak yang aku lakukan dikarenakan anak dan istriku masih mengalami jetlag yang memang wajar terjadi jika bepergian jauh. Selisih 5 jam dari kota tempat mereka tinggal sepertinya cukup membuat mereka lelah, terutama anakku yang baru menginjak 15 bulan usianya. Mood yang belum bagus serta faktor "lupa" dengan ayahnya membuat perjalanan kali ini banyak dihabiskan dengan bermain dan pedekate dengan si kecil, which is salah satu tujuan utamaku untuk bertemu. Di hari ke 3 barulah kami bisa berjalan-jalan ke Blue Mosque dan Hagia Sophia serta makan siang di sekitaran area wisata tersebut.

Istanbul From Above
Izmir From Above

Pada hari ke 4 kami semua bersiap untuk pindah ke kota Izmir, 1 jam penerbangan dari Istanbul kemudian melanjutkan lagi perjalanan dengan bus ke kota Denizli, tempat dimana situs taman nasional Pamukkale berada. Tiket bus kami beli di terminal bus yang berjarak 30 menit dari bandara, setelah sebelumnya bertanya di informasi wisata di airport (yang ternyata cuma membantu untuk urusan transport dari bandara ke terminal bus), kami membeli tiket bus melalui provider Pamukkale, sesuai dengan nama tujuan kami. Meskipun dengan perusahaan penyedia jasa yang besar pun kami masih terkendala saat sampai di terminal bus Denizli. Dari perjanjian awal yang menyatakan bahwa tiket bus tersebut sudah termasuk shuttle dari terminal Denizli ke kawasan wisata Pamukkale, tempat dimana hotel kami berada, ternyata kami masih harus membayar 4 TL untuk biaya shuttle di luar 20 TL biaya bus dari Izmir ke Denizli. Saat mencoba berdebat, kami kembali dibenturkan pada masalah bahasa. Salah satu keanehan orang-orang disini, saat menawarkan jasa dan sebagainya, bahasa inggris yang mereka gunakan cukup baik dan interaktif. Tetapi saat kami ajak debat dan menuntut hal-hal yang diluar kesepakatan, mereka berbalik dengan menyatakan "I am sorry, my English... *sambil geleng-geleng"! damn!

Malam hari kami sampai di hotel Yildizhan. semua hotel yang kami gunakan pada perjalanan kali ini aku pesan melalui booking.com salah satu web pencari penginapan dan kebetulan harga yang aku dapatkan cukup murah saat itu. Pihak hotel mengetahui kami melakukan pemesanan melalui booking.com langsung dengan sigap dan bahasa inggris yang terbata-bata melayani kami dengan baik. Harapannya adalah kami bisa memberikan rating yang bagus nantinya untuk hotel mereka, dan mereka terang-terangan bicara mengenai rating di booking.com. That's good for business! :)

Yildizhan Hotel at Pamukkale
Esoknya kami bersiap pagi harinya untuk dijemput oleh agen perjalanan yang malam sebelumnya bertemu dengan kami menawarkan jasa dengan harga 120 TL mencakup semua biaya tur dan bisa dibilang cukup membantu dalam perjalanan kami dari terminal Denizli ke hotel Yildizhan dan selama kami berada di kawasan Pamukkale. Setelah dijemput, kami langsung menuju kawasan air panas alami yang keluar dari perut bumi sebelum akhirnya menuju ke taman nasional Pamukkale.

Masuk di taman nasional tersebut kami langsung dihadapkan oleh hamparan tanah lapang dengan banyak reruntuhan, yang belakangan aku ketahui ternyata adalah kawasan kuburan kuno zaman Yunani-Romawi. Hamparan makam tersebut dipisahkan oleh sebuah jalan yang terkenal dengan sebutan Jalan Sutra, jalur perdagangan yang menghubungkan daratan eropa hingga asia. Tour Leader yang asik menjelaskan sejarah dan informasi-informasi terkait situs wisata Pamukkale aku minta supaya terus melanjutkan tur tanpa harus menunggu aku dan anak istriku karena perhatian kami yang teralihkan oleh si kecil yang asik bermain dengan kucing. Ditambah lagi kegiatan menyusui yang membuat aku sering terhenti. Baru kali ini aku lihat ada emak-emak yang asik menyusui di tengah hamparan kuburan Yunani-Romawi kuno! :p

Good Morning Pamukkale
Peserta Tour
Pamukkale National Park's Gate
Silk Road 
Dried Travertine
Photoshoot By The Tomb
Our Tour Leader
Main Tomb
Sudah Tidur 
The Gate!
Only ruin remains
Keep walking!
Sun out in 15 Degrees of Celcius 
Another Dried Travertine
Walk by the path
The Theater
Sky fall! :p
Half cicle!
Staircase to the sky!
Cleopatra Pool
In the Travertine
Main pool down below!
The Travertine!
Travertine of Pamukkale

Travertine by the edge!
Kamipun akhirnya berhasil menyusul rombongan saat si kecil akhirnya tertidur di gendongan ibunya. Kami bergantian menggendong si kecil yang ternyata beraaaaatt!! Aku heran kenapa emaknya bisa jadi kuat bangett! :D

Sampai di taman Cleopatra aku pun memuaskan diri dengan mengambil foto di beberapa situs besar yang ada di sekitar situ, di antaranya teater, kolam Cleopatra dan situs kolam air hangat yang terkenal. Hingga akhirnya kamipun turun gunung untuk kemudian makan siang setelah sebelumnya mampir di salah satu toko souvenir kerajinan batu yang memiliki pertunjukan pembuatan gelas dari jenis batu granit yang tersebar disitu dengan bermacam warna. Hari sudah sore saat kami sampai di hotel untuk beristirahat dan esok harinya kami harus kembali lagi ke kota Izmir untuk menginap dan berencana mengunjungi Ephesus, tapi kami urungkan karna kondisi yang sangat melelahkan untuk si kecil.

Stasiun kereta di Denizli
Sunset at Izmir!
Perjalanan dari Denizli ke Izmir kami tempuh menggunakan kereta api dengan waktu tempuh 4 jam. Sebelumnya menggunakan bus jarak tempuhnya adalah 5 jam perjalanan. Memang tidak terlalu signifikan perbedaan perjalanannya, tapi dari segi kenyamanan, kereta api lebih nyaman dan leluasa untuk bergerak dibanding bus. Berdasarkan informasi dari agen perjalanan di Pamukkale, jarak hotel dari stasiun Izmir ke Koseoglu Hotel di Izmir sangatlah dekat dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Menginap 2 hari di Izmir untuk beristirahat lalu kemudian terbang kembali ke Istanbul dan menginap selama 2 hari untuk persiapan pulang. Perjalanan kali ini merupakan yang paling mendebarkan karena persiapan yang kurang matang dan juga pertama kalinya traveling dengan infant.

Everything has a beginning, and this one is just the start for my daughter. Be prepared for the next journey, my dear daughter! Cheers! :)

No comments:

Post a Comment